Tugas
MAKALAH:
MEDIA CETAK
Di
Susun Oleh:
NAMA : SULEAMAN
ANDINI R. HUSAIN
TAUFIK MANILET
PRODI :
ILMU KOMUNIKASI
SEMESTER : II ( DUA)
universitas muhammadiyah
maluku utara
tahun
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam juga tak lupa pula kami
kirimkan kepada baginda nabiullah Muhammad SAW, selaku tokoh reformasi bagi
kita sekalian yang mengajarkan kepada kebenaran khususnya bagi umat muslim yang
telah menunjukan kepada kita jalan kebenaran dan kebaikan terutama yang masih tetap teguh pendirian
sampai hari ini.
Makalah ini dibuat guna memenuhi kewajiban kami selaku
mahasiswa, dalam rangka memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen yang
bersangkutan dan merupakan pra syarat dalam memperoleh nilai tugas pada mata
kuliah “PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI”.
Dalam penyusunan materi ini, kami
sadar sepenuhnya atas segala kekuranganya sehingga di butuhkan masukan dari
berbagai pihak, baik dari rekan-rekan maupun dari dosen demi kesempurnaan
makalah selanjutnya, dan kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima
kasih atas saran dan masukan maupun kritik dari para pembaca yang sifatnya
membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu
menyertai dan meridhoi kita bersama dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan
yang berbudi pekerti luhur. Amin Ya Rabbal‘Alamin.
Ternate,
25 April 2015
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................... ..... 1
1.2
Rumusan masalah.................................................................... 2
1.3
Tujuan...................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Percetakan.............................................................. 3
2.2 Sejarah Percetakan................................................................... 3
2.3 Pengertian Media Cetak........................................................... 5
2.4 Jenis-Jenis Media Cetak........................................................... 6
2.5 Perkembangan Informasi Media
Di Indonesia............................................................................. 9
2.6 Fungsi Media Cetak Secara Umum.......................................... 10
2.7 Kelebihan Dan Kelemahan Media
Cetak.................................. 10
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................ 12
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Percetakan (printing) merupakan
teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat
cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar (image) di atas kertas, kain, dan
permukaan-permukaan lainnya. Setiap harinya, milyaran bahan cetak diproduksi,
termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster, undangan
pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini karena hasil
percetakan dapat dengan cepat mengomunikasikan pemikiran dan informasi ke
jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang paling
penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia. Sejak pertengahan
1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan satu-satunya bentuk
komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan bacaan, bahkan
setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar bergerak, hasil
percetakan tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia. Pada masa sekarang
ini, percetakan merupakan industri penting di setiap negara maju.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi,
percetakan (printing) juga ikut berkembang salah satunya dalam bentuk media
cetak yang di gunakan sebagai media komunikasi saat ini. Karena Kebebasan
memperoleh informasi publik merupakan hak azasi manusia dan salah satu
elemen penting dalam sebuah Negara demokrasi untuk mewujudkan
good governance yang harus dilaksanakan dengan memperhatikan latar
belakang politik, ekonomi, sosial dan budaya dan pertahanan keamanan
Negara tersebut. Oleh karena itu, maka pelaksanaan penyebarluasan informasi publik dapat
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang ada dimasyarakat termasuk lembaga Media
Komunitas.
Mekanisme pengelolaan dan layanan
informasi publik ini sangat penting mengingat dalam praktek saat ini,
begitu banyak tantangan dan kendala yang dihadapi, antara lain berkaitan
dengan lemahnya budaya pendokumentasian, sistem manajemen informasi, budaya memanfaatkan
informasi, dan penyebarluasan informasi public.
.
Dalam
era reformasi dan kebebasan menyampaikan informasi persaingan, lembaga komunikasi menjadi
semakin ketat. Banyak elemen sosial bersaing memperebutkan perhatian
publik. Informasi membanjir dari berbagi arah, berbagai media, berbagai
kelompok masyarakat, berbagai kekuatan politik, berbagai instansi bisnis,
maupun instansi pemerintah. Informasi menjadi beragam dan begitu banyak, sehingga
informasi publik seperti tenggelam diantara berbagai informasi yang
membanjir. Sekarang informasi ada diman-mana, hampir semuanya menarik
bahkan juga penting dan berguna. Kondisi kompetisi tinggi demikian
mendorong lembaga media massa menjadi semakin selektif dalam menyajikan
isinya. Mereka hanya menyajikan isi yang dinilai dapat menarik perhatian
publik. Informasi hasil pembangunan, informasi dari pemerintah, informasi
kebijakan publik menjadi hal yang kurang mendapat tempat di media massa.
Informasi publik baru menarik jika di dalamnya terkandung konflik, atau
persoalan kontroversi lainnya. Di sisi lain masyarakat juga membutuhkan informasi
publik yang berkaitan dengan hajat hidupnya. Reformasi yang terjadi di
Indonesia telah mendorong munculnya berbagai tuntutan publik atas desakan
demokratisasi di berbagai sector, termasuk tumbuhnya media komunitas baik cetak maupun
elektronik karena keterbukaan informasi dan komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Jelaskan
pengertian percetakan dan berikan contohnya!
2.
Jelaskan
secara singkat mengenai sejarah percetakan!
3.
Jelaskan
pengertian media cetak!
4.
Bagaimana
jenis-jenis media cetak?
5.
Bagaimana
perkembangan informasi media di Indonesia?
6.
Apa
fungsi media cetak secara umum?
7.
Apa
kelebihan dan kelemahan media cetak?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk mengetahui pengertian percetakan serta contoh dan sejarah
percetakan. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui pengertian
media cetak dan jenis-jenis media cetak, memahami perkembangan informasi media
di Indonesia, untuk mengetahui fungsi media cetak secara umum serta kelebihan
dan kelemahan media cetak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Percetakan
Percetakan Adalah Menduplikasikan
sekumpulan teks/gambar yang terdapat dalam suatu bahan atau acuan cetak yang
nantinya di transferkan ke media cetak atau substrat sesuai dengan keinginan.
Contoh dari hasil-hasil cetakan adalah buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster,
undangan pernikahan, foto, perangko, dan bahan kain.
Gambar: berbagai contoh dari hasil percetakan
2.2 Sejarah Percetakan
Ø Sejarah percetakan dunia
Sejarah percetakan berawal dari
gambar pada dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 SM
orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Lalu pada abad ke-11 Orang China
membuat banyak penemuan. Salah-satunya mereka menemukan kertas dan moveable
type yang terbuat dari tanah liat lalu orang korea membuat moveable type dari
perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya
hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada
abad ke-15.
Di Eropa, sebelum percetakan
ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku
dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan
waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu
lambat dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan atau kemampuan untuk
membaca karya yang telah selesai.
Kemungkinan besar percetakan pertama
kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan
tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat
produksi massal.
Teknik cetak pertama kali yang
dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440M yang merupakan sentra kerajinan uang logam
saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan
dengan arang ke atas kertas. Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat
permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.
Gambar: mesin cetak pertama di dunia yang di temukan oleh Johannes
Gatenberg.
Ø Sejarah Percetakan di Indonesia
Percetakan
Negara Republik Indonesia telah berdiri sejak zaman pemerintahan Belanda pada tahun 1809 dengan nama "Lands
Drukkerij". Seperti halnya dinegara-negara lain maksud didirikannnya Perum
Percetakan Negara (Government Printing Office) adalah untuk mencetak dokumen
negara yang pada waktu itu tugasnya adalah mencetak "State Gazette"
atau Berita Negara dan Lembaran Negara beserta tambahannya.
Hampir semua Negara mempunyai
institusi pencetakan negara yang tugas utamanya adalah mencetak dokumen negara
khususnya Berita Negara. Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia Perum
Percetakan Negara mendapatkan tugas antara lain untuk mencetak ORI (Uang
Republik Indonesia), dan mendapatkan tugas untuk melaksanakan pembuatan Berita
Negara (State Gazeete) Republik Indonesia yang pertama kalinya dan sekarang
disebut dengan nama Berita Negara.
Sedangkan Pencetakan Uang sekarang
dilakukan oleh Perum Peruri. Sebelum namanya berubah menjadi Percetakan Negara
Republik Indonesia (1950), Perum PNRI ini telah mengalami beberapa kali
perubahan nama. Pada tahun 1942 namanya adalah "Gunseikanbu Inatsu
Koja(GIK). Kemudian pada tahun 1945 berubah menjadi Percetakan Republik
Indinesia (PRI). Melalui sebuah Peraturan Pemerintah NO.46 Tahun 1991, PNRI
menjadi sebuah Perusahaan Umum (Perum) milik negara, yang mengemban fungsi,
baik sebagai pendukung pembangunan nasional (agent of development) maupun
sebagai unit ekonomi (profit center).
Perum PNRI tidak hanya dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan barang-barang cetakan yang berisi dokumen resmi negara
dan produk informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Saat ini sesuai dengan
perkembangan pemasaran dan manajemen, Perum PNRI melayani juga produk
percetakan umum yang diterima dari BUMN, swasta maupun masyarakat luas pada
umumnya.
Media cetak
merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak
adalah sarana yang paling utama bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat.
Sehingga pada akhirnya akibat dari
kesadaran pihak pemerintah mengenai dampak dari media cetak itu sendiri
terhadap opini publik, maka dalam eksistensinya
untuk menyampaikan informasi, media cetak tersebut harus memiliki Surat Ijin Terbit.
2.3 Pengertian Media Cetak
Kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan
dan minat serta
perhatian. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan
mengutamakan pesan- pesan visual.
Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak
orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau
majalah. Padahal jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak
terbatas pada dua jenis media itu saja.
Secara harfiah pengertian media cetak bisa
dirtikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan
terkait dengan kepentingan rakyat banyak yang disampaikan secara tertulis. Dari
pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di
dalamnya berisi informasi yang di dalamnya terkait dengan kepentingan
masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.
Media cetak
ini merupakan saluran informasi bagi masyarakat, di samping media elekronik dan
media digital. Di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak
sudah di anggap tertinggal di antara dua pesaingnya yakni media elektronik dan
media digital. Meski demikian bukan berarti media cetak sudah tidak mampu
meraih konsumen yang menantikan informasi yang di bawahnya.
Gambar: Koran dan Tabloid merupakan
contoh dari media cetak.
2.4
Jenis-Jenis Media Cetak
Secara umum, jenis media cetak yang ada
di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklsifikasian
tersebut, didasarkan pada waktu terbit media itu sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yag
dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak
dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut.
1.
Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari,
kecuali pada hari-hari tertentu, seperti pada hari libur nasional. Jenis media cetak ini masih
dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan
Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita
news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
Gambar:
Koran Malut Pos merupakan salah-satu contoh surat kabar harian.
2.
Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan
tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan
mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.
Gambar:
Contoh salah-satu tabloid yang ada di indonesia
3.
Majalah
Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap hari minggu sekali.
Berita yang diangkat adalah berita in
depth news dengan jenis berita adalah berita news tentang
peristiwa.
4.
Majalah Tengah
Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang
ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style tau gaya
hidup.
5.
Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis
pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang
didapat dari hasil penelitian.
6.
Majalah
Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang
disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil
aktivitas sesuatu. Misalnya, laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang
berisi laporan pandapatan sebuah lembaga zakat.
7.
Majalah
Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah
dwibulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit yang dilakukan setiap
tiga bulan sekali.
Gambar:
berbagai jenis majalah
8.
Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu saja. Media ini
biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep
sederhana. Bulletin juga dibuat untuk kepentingan komersial. Jenis media cetak
tersebut mempunyai berbagai macam bidangnya lagi. Seperti yang sudah dijelaskan
di atas, jenis media cetak
ini dibagi lagi berdasarkan usia, isi informasi, dan bidangnya.
Gambar: contoh buletin
2.5 Perkembangan Informasi Media Di
Indonesia
Semakin
bertambahnya kemajuan teknologi informasi, maka semakin canggih pula media yang
dapat menunjang informasi tersebut. Di indonesia juga mengalami perkembangan
media informasi. Dahulu, media informasi didapatkan dari media cetak, itu pun
hanya ada beberapa saja yang terbit. Media cetak yang ada berupa koran
dan majalah. Media tersebut berisi berita-berita politik, ekonomi, dan
informasi lainnya yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat
indonesia.
Waktu itu, media
cetak jarang ditemui karena perusahaan media cetak masih sedikit sehingga
beredarnya pun hanya di kota-kota besar saja. Selain itu, konsumen media cetak
waktu itu masih bersifat ekslusif. Selain media cetak, media elektronik waktu
itu yang dapat dijadikan media informasi adalah radio dan televisis. Orang-orang yang ingin
mengetahui informasi mengenai keadaan negara indonesia, mereka mendapatkan
informasi melalui berita nasional yang disiarkan oleh kantor berita berita
nasional. Masyarakat yang tinggal di pedesaan atau jauh dari perkotaan,
biasanya mendapatkan informasi dari radio atau televisi. Akan tetapi, televisi
waktu itu masih sedikit yang mempunyainya. Radio juga hanya orang-orang yang
mampu membelinya yang mempunyai radio.
Memang keadaan ekonomi di indonesia waktu itu masih belum maju. Barang-barang
elektronik masih terbilang mahal, sehingga hanya orang-orang yang mampu
membelinya saja yang mempunyai barang tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman,
media informasi mengalami perkembangan juga. Kebutuhan manusia akan informasi
juga semakin meningkat dan keadaan ekonomi di indonesia semakin meningkat.
Media cetak mengalami perkembangan juga. Perusahaan media cetak mulai banyak
yang berdiri dan melebarkan pemasarannya sampai pedesaan. Orang-orang yang
berada jauh dari perkotaan dapat menikmati media cetak tersebut. Jenisnya pun
menjadi bermacam-macam. Mulai dari koran harian sampai bulanan, tabloid,
majalah dan buletin. Informasi yang diberikan pun bukan hanya sekadar tentang
politik atau ekonomi yang sedang terjadi, tapi juga ada bidang hiburannya yang
tercantum dalam media tersebut.
Konsumen media cetak ini pun bukannya hanya dari kalangan ekonomi menengah ke
atas saja, tapi kalangan ekonomi menengah ke bawah juga sudah dapat menikmati
informasi dari media cetak tersebut. Harga yang terjangkau oleh semua kalangan
tersebut, membuat semua kalangan mampu untuk membeli dan menikmati informasi
yang diberikan oleh media tersebut. Jenis media cetak pun sudah bermacam-macam.
Semua usia mempunyai media cetak masing-masing. Dari anak-anak sampai orang tua
pun punya jenisnya. Media cetak berupa tabloid merupakan media informasi yang
dikonsumsi oleh kalangan anak-anak dan remaja.
Banyak tabloid anak dan remaja yang sudah beredar di seluruh indonesia. Selain
itu, mjalah anak remaja dan dewasa juga sudah banyak beredar. Majalah dewasa juga
banyak macamnya, sesuai dengan jenis informasi yang diberikan. Majalah mancanegara
dan koran dari luar negeri pun ada yang beredar di indonesia. Ada juga
masyarakat yang membutuhkan informasi dari luar tersebut. Meskipun hanya
segelintir orang saja yang mengonsumsi majalah dan koran luar tersebut. Media
elektronik pun tidak kalah menariknya dengan media cetak. Bahkan media cetak
menjadi terlupakan karena perkembangan media informasi berupa elektronik dan
digital
yang semakin
canggih. Informasi yang didapat melalui media elektronik dan digital sangat
mudah dan cepat, serta up to date.
Sarana yang mendukung untuk media elektronik dan digital tersebut juga mudah
didapatkan.
Kemudahan tersebut menjadikan media cetak dan media elektronik serta digital semakin
bersaing. Akan tetapi, masing-masing media mempunyai kekurangan dan
kelebihannya masing-masing.
2.6 Fungsi Media Cetak Secara Umum
Fungsi/Peranan media cetak Terlahir & berkembangnya surat
kabar di Indonesia dapat menunjang terlaksananya cita – cita pembangunan di
Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju. Untuk dapat menunjang terlaksananya
cita
– cita tersebut, peranan surat kabar di Indonesia
adalah:
1.
Sebagai media informasi
yang mencerahkan.
2. Sebagai media pendidikan yang mencerdaskan.
3. Meningkatkan intelektual kehidupan masyarakat.
4. Membantu memperkuat kesatuan nasional.
2.7 Kelebihan Dan Kelemahan Media
Cetak
Kelebihan dari media cetak pertama
adalah :
1. Repeatable, yakni dapat di baca
berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya, sehingga suatu saat
diperlukan dapat dilihat dan dibaca kembali. Kedua, analisa lebih tajam, dapat
membuat orang benar-benar mengerti dan faham terhadap isi berita tersebut.
2. Analisa yang lebih mendalam dapat
membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan itu.
3. Dapat mengetahui kejadian di daerah
sekitar (lokal). Dengan adanya media elektronik kita dapat mengetahui informasi
secara nasional, namun seringkali kita tidak mengetahui kejadian di daerah
sekitar kita karena media elektronik kadang hanya menyampaikan berita secara
nasional. Sedangkan media media cetak dapat memberikan informasi kejadian di
daerah sekitar bahkan sampai ke pelosok desa secara up to date.
Sedangkan kekurangannya yakni :
1. Dari segi waktu media cetak adalah
yang terlambat dari media lainnya. Karena media cetak tidak dapat
menyebarluaskan berita atau informasi secara langsung kepada masyarakat dan
harus menunggu turun cetak baru berita atau informasi itu dapat disebarluaskan.
2. Media cetak hanya mengandalkan
tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar oleh komunikan. Ketiga, visual
yang terbatas. Media cetak hanya memberikan visual gambar mati atau foto yang
mewakili atau menguatkan isi berita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa Percetakan
(printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah
image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar (image) di atas
kertas, kain, dan permukaan-permukaan lainnya. Dan media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
serta perhatian publik. Media
cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar harian, majalah mingguan,
majalah tengah bulanan, majalah bulanan, majalah dwibulanan, majalah
tribulanan, serta bulletin.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu
untuk dapat memahami dan mempelajari lebih dalam lagi mengenai percetakan khususnya media cetak
dalam media massa, agar kita dapat mengetahui cara pengelolaan dan
dipublikasikan kepada masyarakat.
Daftar Pustaka
pelangii21sekretaris.blogspot.com/2010/10/fungsi
dan manfaat media cetak
azman-duniaku-blogspot-com
di akses tanggal 21/03/2015, pukul 21:27 WIT
www.anneahira.com_files/pengertian media cetak dan jenisnya
di akses tanggal 21/03/2015, pukul 09:00 WIT
pukul 23:12 WIT