Translate

Kamis, 30 April 2015

10 contoh alamat blogspot yang belum terpakai

Blogspot atau sering kita sebut Blogger adalah sebuah blog hosting yang disediakan khusus untuk para Blogger yang ingin menulis beserta bersilaturahmi dengan teman sesama Blogger. untuk membuat sebuah blog di perlukan sebuah alamat blog yang mudah untuk di ingat.

Nah, buat kamu yang lagi nyari alamat blog (blogspot) yang belum terpakai kali ini saya akan memposting beberapa alamat blogspot yang belum terpakai, silahkan dibaca:
  1. cintakomunikasi.blogspot.com
  2. cintaternate.blogspot.com
  3. bloganakkomunikasi.blogspot.com
  4. maribafoya.blogspot.com
  5. blogpelajarternate.blogspot.com
  6. bahenjubafoya.blogspot.com
  7. bakumpulramerame.blogspot.com
  8. initorangpeblog.blogspot.com
  9. bukanpanasea.blogspot.com
  10.  parabahasa.blogspot.com
ket: jika sudah tak tersedia, berarti anda telat menggunakan alamat blog yang saya berikan

alamat blog ini di buat untuk membantu teman-teman anak komunikasi semester dua universitas muhammadiyah maluku utara,,yang mendapat tugas untuk membuat blog oleh ibu dosen mata kuliah perkembangan teknologi komunikasi. semoga tulisan ini dapat sedikit membantu teman-teman :-)

teman-teman juga bisa menggunakan nama masing-masing untuk alamat blognya.

Senin, 27 April 2015

contoh makalah media cetak (Sejarah percetakan)



Tugas MAKALAH:
MEDIA CETAK






Di Susun Oleh:
NAMA         : SULEAMAN
ANDINI R. HUSAIN
TAUFIK MANILET
PRODI             : ILMU KOMUNIKASI
SEMESTER  : II ( DUA)

universitas muhammadiyah

maluku utara

tahun

2015
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur kami  panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam juga tak lupa pula kami kirimkan kepada baginda nabiullah Muhammad SAW, selaku tokoh reformasi bagi kita sekalian yang mengajarkan kepada kebenaran khususnya bagi umat muslim yang telah menunjukan kepada kita jalan kebenaran dan kebaikan  terutama yang masih tetap teguh pendirian sampai hari ini.
            Makalah ini dibuat guna memenuhi kewajiban kami selaku mahasiswa, dalam rangka memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen yang bersangkutan dan merupakan pra syarat dalam memperoleh nilai tugas pada mata kuliah “PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI”.
            Dalam penyusunan materi ini, kami sadar sepenuhnya atas segala kekuranganya sehingga di butuhkan masukan dari berbagai pihak, baik dari rekan-rekan maupun dari dosen demi kesempurnaan makalah selanjutnya, dan kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih atas saran dan masukan maupun kritik dari para pembaca yang sifatnya membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu menyertai dan meridhoi kita bersama dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan yang berbudi pekerti luhur. Amin Ya Rabbal‘Alamin.

  
Ternate, 25 April 2015                                                     



 

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.................................................................... ..... 1                                                                    
1.2  Rumusan masalah.................................................................... 2
1.3  Tujuan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Percetakan.............................................................. 3
2.2 Sejarah Percetakan................................................................... 3
2.3 Pengertian Media Cetak........................................................... 5
2.4 Jenis-Jenis Media Cetak........................................................... 6
2.5 Perkembangan Informasi Media
Di Indonesia............................................................................. 9
2.6 Fungsi Media Cetak Secara Umum.......................................... 10
2.7 Kelebihan Dan Kelemahan Media Cetak.................................. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 13





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar (image) di atas kertas, kain, dan permukaan-permukaan lainnya. Setiap harinya, milyaran bahan cetak diproduksi, termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster, undangan pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini karena hasil percetakan dapat dengan cepat mengomunikasikan pemikiran dan informasi ke jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia. Sejak pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan satu-satunya bentuk komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan bacaan, bahkan setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar bergerak, hasil percetakan tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia. Pada masa sekarang ini, percetakan merupakan industri penting di setiap negara maju.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, percetakan (printing) juga ikut berkembang salah satunya dalam bentuk media cetak yang di gunakan sebagai media komunikasi saat ini. Karena Kebebasan memperoleh informasi publik merupakan hak azasi manusia dan salah satu elemen penting dalam sebuah Negara demokrasi untuk mewujudkan good governance yang harus dilaksanakan dengan memperhatikan latar belakang politik, ekonomi, sosial dan budaya dan pertahanan keamanan Negara tersebut. Oleh karena itu, maka pelaksanaan penyebarluasan informasi publik dapat dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang ada dimasyarakat termasuk lembaga Media Komunitas.
Mekanisme pengelolaan dan layanan informasi publik ini sangat penting mengingat dalam praktek saat ini, begitu banyak tantangan dan kendala yang dihadapi, antara lain berkaitan dengan lemahnya budaya pendokumentasian, sistem manajemen informasi, budaya memanfaatkan informasi, dan penyebarluasan informasi public.

.

           Dalam era reformasi dan kebebasan menyampaikan informasi persaingan, lembaga komunikasi menjadi semakin ketat. Banyak elemen sosial bersaing memperebutkan perhatian publik. Informasi membanjir dari berbagi arah, berbagai media, berbagai kelompok masyarakat, berbagai kekuatan politik, berbagai instansi bisnis, maupun instansi pemerintah. Informasi menjadi beragam dan begitu banyak, sehingga informasi publik seperti tenggelam diantara berbagai informasi yang membanjir. Sekarang informasi ada diman-mana, hampir semuanya menarik bahkan juga penting dan berguna. Kondisi kompetisi tinggi demikian mendorong lembaga media massa menjadi semakin selektif dalam menyajikan isinya. Mereka hanya menyajikan isi yang dinilai dapat menarik perhatian publik. Informasi hasil pembangunan, informasi dari pemerintah, informasi kebijakan publik menjadi hal yang kurang mendapat tempat di media massa. Informasi publik baru menarik jika di dalamnya terkandung konflik, atau persoalan kontroversi lainnya. Di sisi lain masyarakat juga membutuhkan informasi publik yang berkaitan dengan hajat hidupnya. Reformasi yang terjadi di Indonesia telah mendorong munculnya berbagai tuntutan publik atas desakan demokratisasi di berbagai sector, termasuk tumbuhnya media komunitas baik cetak maupun elektronik karena keterbukaan informasi dan komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah  
1.      Jelaskan pengertian percetakan dan berikan contohnya!
2.      Jelaskan secara singkat mengenai sejarah percetakan!
3.      Jelaskan pengertian media cetak!
4.        Bagaimana jenis-jenis media cetak?
5.        Bagaimana perkembangan informasi media di Indonesia?
6.        Apa fungsi media cetak secara umum?
7.        Apa kelebihan dan kelemahan media cetak?
1.3 Tujuan
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian percetakan serta contoh dan sejarah percetakan. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui pengertian media cetak dan jenis-jenis media cetak, memahami perkembangan informasi media di Indonesia, untuk mengetahui fungsi media cetak secara umum serta kelebihan dan kelemahan media cetak.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Percetakan
Percetakan Adalah  Menduplikasikan sekumpulan teks/gambar yang terdapat dalam suatu bahan atau acuan cetak yang nantinya di transferkan ke media cetak atau substrat sesuai dengan keinginan. Contoh dari hasil-hasil cetakan adalah buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster, undangan pernikahan, foto, perangko, dan bahan kain.
Gambar: berbagai contoh dari hasil percetakan

2.2 Sejarah Percetakan
Ø  Sejarah percetakan dunia
Sejarah percetakan berawal dari gambar pada dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 SM orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Lalu pada abad ke-11 Orang China membuat banyak penemuan. Salah-satunya mereka menemukan kertas dan moveable type yang terbuat dari tanah liat lalu orang korea membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.
Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.
Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.
Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440M yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas. Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.
Gambar: mesin cetak pertama di dunia yang di temukan oleh Johannes Gatenberg.

Ø  Sejarah Percetakan di Indonesia
Percetakan Negara Republik Indonesia telah berdiri sejak zaman pemerintahan Belanda pada tahun 1809 dengan nama "Lands Drukkerij". Seperti halnya dinegara-negara lain maksud didirikannnya Perum Percetakan Negara (Government Printing Office) adalah untuk mencetak dokumen negara yang pada waktu itu tugasnya adalah mencetak "State Gazette" atau Berita Negara dan Lembaran Negara beserta tambahannya.   
Hampir semua Negara mempunyai institusi pencetakan negara yang tugas utamanya adalah mencetak dokumen negara khususnya Berita Negara. Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia Perum Percetakan Negara mendapatkan tugas antara lain untuk mencetak ORI (Uang Republik Indonesia), dan mendapatkan tugas untuk melaksanakan pembuatan Berita Negara (State Gazeete) Republik Indonesia yang pertama kalinya dan sekarang disebut dengan nama Berita Negara.
Sedangkan Pencetakan Uang sekarang dilakukan oleh Perum Peruri. Sebelum namanya berubah menjadi Percetakan Negara Republik Indonesia (1950), Perum PNRI ini telah mengalami beberapa kali perubahan nama. Pada tahun 1942 namanya adalah "Gunseikanbu Inatsu Koja(GIK). Kemudian pada tahun 1945 berubah menjadi Percetakan Republik Indinesia (PRI). Melalui sebuah Peraturan Pemerintah NO.46 Tahun 1991, PNRI menjadi sebuah Perusahaan Umum (Perum) milik negara, yang mengemban fungsi, baik sebagai pendukung pembangunan nasional (agent of development) maupun sebagai unit ekonomi (profit center).
Perum PNRI tidak hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang cetakan yang berisi dokumen resmi negara dan produk informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Saat ini sesuai dengan perkembangan pemasaran dan manajemen, Perum PNRI melayani juga produk percetakan umum yang diterima dari BUMN, swasta maupun masyarakat luas pada umumnya.
Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak adalah sarana yang paling utama bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Sehingga pada akhirnya akibat dari kesadaran pihak pemerintah mengenai dampak dari media cetak itu sendiri terhadap opini publik, maka dalam eksistensinya untuk menyampaikan informasi, media cetak tersebut harus memiliki Surat Ijin Terbit.

2.3 Pengertian Media Cetak
      Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual.
Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja.
      Secara harfiah pengertian media cetak bisa dirtikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang di dalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.
Media cetak ini merupakan saluran informasi bagi masyarakat, di samping media elekronik dan media digital. Di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak sudah di anggap tertinggal di antara dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang di bawahnya.

           
Gambar: Koran dan Tabloid merupakan contoh dari media cetak.

2.4 Jenis-Jenis Media Cetak
Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklsifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit media itu sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yag dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1.       Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu, seperti pada hari libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian  Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
Gambar: Koran Malut Pos merupakan salah-satu contoh surat kabar harian.

2.       Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.
Gambar: Contoh salah-satu tabloid yang ada di indonesia
3.      Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap hari minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news  dengan jenis berita adalah berita news tentang peristiwa.
4.      Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style  tau gaya hidup.
5.      Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
6.      Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya, laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pandapatan sebuah lembaga zakat.
7.      Majalah Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwibulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Gambar: berbagai jenis majalah
8.      Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu saja. Media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Bulletin juga dibuat untuk kepentingan komersial. Jenis media cetak tersebut mempunyai berbagai macam bidangnya lagi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jenis media cetak ini dibagi lagi berdasarkan usia, isi informasi, dan bidangnya.
Gambar: contoh buletin

2.5 Perkembangan Informasi Media Di Indonesia
           Semakin bertambahnya kemajuan teknologi informasi, maka semakin canggih pula media yang dapat menunjang informasi tersebut. Di indonesia juga mengalami perkembangan media informasi. Dahulu, media informasi didapatkan dari media cetak, itu pun hanya ada beberapa saja yang terbit. Media cetak yang ada berupa koran dan  majalah. Media tersebut berisi berita-berita politik, ekonomi, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat indonesia.           
 Waktu itu, media cetak jarang ditemui karena perusahaan media cetak masih sedikit sehingga beredarnya pun hanya di kota-kota besar saja. Selain itu, konsumen media cetak waktu itu masih bersifat ekslusif. Selain media cetak, media elektronik waktu itu yang dapat dijadikan media informasi adalah radio dan televisis. Orang-orang yang ingin mengetahui informasi mengenai keadaan negara indonesia, mereka mendapatkan informasi melalui berita nasional yang disiarkan oleh kantor berita berita nasional. Masyarakat yang tinggal di pedesaan atau jauh dari perkotaan, biasanya mendapatkan informasi dari radio atau televisi. Akan tetapi, televisi waktu itu masih sedikit yang mempunyainya. Radio juga hanya orang-orang yang mampu membelinya yang mempunyai radio.
            Memang keadaan ekonomi di indonesia waktu itu masih belum maju. Barang-barang elektronik masih terbilang mahal, sehingga hanya orang-orang yang mampu membelinya saja yang mempunyai barang tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman, media informasi mengalami perkembangan juga. Kebutuhan manusia akan informasi juga semakin meningkat dan keadaan ekonomi di indonesia semakin meningkat. Media cetak mengalami perkembangan juga. Perusahaan media cetak mulai banyak yang berdiri dan melebarkan pemasarannya sampai pedesaan. Orang-orang yang berada jauh dari perkotaan dapat menikmati media cetak tersebut. Jenisnya pun menjadi bermacam-macam. Mulai dari koran harian sampai bulanan, tabloid, majalah dan buletin. Informasi yang diberikan pun bukan hanya sekadar tentang politik atau ekonomi yang sedang terjadi, tapi juga ada bidang hiburannya yang tercantum dalam media tersebut.
            Konsumen media cetak ini pun bukannya hanya dari kalangan ekonomi menengah ke atas saja, tapi kalangan ekonomi menengah ke bawah juga sudah dapat menikmati informasi dari media cetak tersebut. Harga yang terjangkau oleh semua kalangan tersebut, membuat semua kalangan mampu untuk membeli dan menikmati informasi yang diberikan oleh media tersebut. Jenis media cetak pun sudah bermacam-macam. Semua usia mempunyai media cetak masing-masing. Dari anak-anak sampai orang tua pun punya jenisnya. Media cetak berupa tabloid merupakan media informasi yang dikonsumsi oleh kalangan anak-anak dan remaja.
            Banyak tabloid anak dan remaja yang sudah beredar di seluruh indonesia. Selain itu, mjalah anak remaja dan dewasa juga sudah banyak beredar. Majalah dewasa juga banyak macamnya, sesuai dengan jenis informasi yang diberikan. Majalah mancanegara dan koran dari luar negeri pun ada yang beredar di indonesia. Ada juga masyarakat yang membutuhkan informasi dari luar tersebut. Meskipun hanya segelintir orang saja yang mengonsumsi majalah dan koran luar tersebut. Media elektronik pun tidak kalah menariknya dengan media cetak. Bahkan media cetak menjadi terlupakan karena perkembangan media informasi berupa elektronik dan digital yang semakin canggih. Informasi yang didapat melalui media elektronik dan digital sangat mudah dan cepat, serta up to date. Sarana yang mendukung untuk media elektronik dan digital tersebut juga mudah didapatkan.
            Kemudahan tersebut menjadikan media cetak dan media elektronik serta digital semakin bersaing. Akan tetapi, masing-masing media mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
2.6 Fungsi Media Cetak Secara Umum
            Fungsi/Peranan media cetak Terlahir & berkembangnya surat kabar di Indonesia dapat menunjang terlaksananya cita – cita pembangunan di Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju. Untuk dapat menunjang terlaksananya cita – cita tersebut, peranan surat kabar di Indonesia adalah: 
            1. Sebagai media informasi yang mencerahkan.
2. Sebagai media pendidikan yang mencerdaskan.
3. Meningkatkan intelektual kehidupan masyarakat.
4. Membantu memperkuat kesatuan nasional.
2.7 Kelebihan Dan Kelemahan Media Cetak
Kelebihan dari media cetak pertama adalah :
1.      Repeatable, yakni dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya, sehingga suatu saat diperlukan dapat dilihat dan dibaca kembali. Kedua, analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti dan faham terhadap isi berita tersebut.
2.      Analisa yang lebih mendalam dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan itu.
3.      Dapat mengetahui kejadian di daerah sekitar (lokal). Dengan adanya media elektronik kita dapat mengetahui informasi secara nasional, namun seringkali kita tidak mengetahui kejadian di daerah sekitar kita karena media elektronik kadang hanya menyampaikan berita secara nasional. Sedangkan media media cetak dapat memberikan informasi kejadian di daerah sekitar bahkan sampai ke pelosok desa secara up to date.   

Sedangkan kekurangannya yakni :
1.      Dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat dari media lainnya. Karena media cetak tidak dapat menyebarluaskan berita atau informasi secara langsung kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak baru berita atau informasi itu dapat disebarluaskan.
2.      Media cetak hanya mengandalkan tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar oleh komunikan. Ketiga, visual yang terbatas. Media cetak hanya memberikan visual gambar mati atau foto yang mewakili atau menguatkan isi berita.













BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar (image) di atas kertas, kain, dan permukaan-permukaan lainnya. Dan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian publik. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan, majalah bulanan, majalah dwibulanan, majalah tribulanan, serta bulletin.

3.2    Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu untuk dapat memahami dan mempelajari lebih dalam lagi mengenai percetakan khususnya media cetak dalam media massa, agar kita dapat mengetahui cara pengelolaan dan dipublikasikan kepada masyarakat.



Daftar Pustaka
            
pelangii21sekretaris.blogspot.com/2010/10/fungsi dan manfaat media cetak
azman-duniaku-blogspot-com  di akses tanggal 21/03/2015, pukul 21:27 WIT
www.anneahira.com_files/pengertian media cetak dan jenisnya  di akses tanggal 21/03/2015, pukul 09:00 WIT
http://niluhdiantarisunshine.blogspot.com/2013/12/media-cetak.html  di akses tanggal 21/03/2015, pukul 09:45 WIT

http://id.wikipedia.org/wiki/Percetakan_Negara_Republik_Indonesia  di akses tanggal 23/03/2015, pukul 19:03 WIT


pukul 23:12 WIT