BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah
suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk
menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan
masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam
menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan
kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana
yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun
masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen
untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja
yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga
mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya. Public relation atau
hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya
public relations seperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya
kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus
merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam
berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri
dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk
menciptakan kerja sama, public relations merupaka suatu kebutuhan dalam
masyarakat dewasa ini, dimana orang-orangnya bergerak diberbagai bidang,
misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian,
social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya. Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai
bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu
dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung
tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan baik ,
padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang memerlukan
perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas
haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan
tingkat keberhasilannya.
Pendekatan public relations memang tidak harus
dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian
Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode
komunikasi oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk
mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai metode
komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya public
relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota masih
diperlukan. Selain dua pendekatan itu, masih dimungkinkan pendekatan ketiga
yakni peran humas dirangkap top manager atau perangkat pemerintah lain.
Kemungkinan lainnya, pemerintah mempekerjakan konsultan jasa di bidang public
relations yang berada di luar struktur pemerintahan, terus-menerus atau secara
insidental.
Dalam era ini humas sebagai salah satu fungsi
manajemen dalam lingkungan pemerintah kabupaten atau kota perlu tetap
dipertahankan bahkan harus ditingkatkan perannya. Peningkatan perannya dengan jalan
memperbarui dan menyesuaikan konsep humas pemerintah yang selama ini kita
kenal, dan menerapkan konsep public relations dalam manajemen modern selaras
tuntutan dan tantangan era Orde Reformasi, era Masyarakat Informasi dan era
Otonomi Daerah.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
perumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:
1. Jelaskan
pengertian dari Humas?
2. Kegiatan-kegiatan
apa saja yang di lakukan oleh seorang Humas?
3. Apa
fungsi, peranan, dan tugas dari seorang Humas?
4. Kendala
apa saja yang dihadapi oleh humas di berbagai bidang?
5. Apa
solusi dari kendala yang dihadapi oleh Humas?
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian dari humas.
2. Untuk
mengetahuikegiatan apa saja yang dilakukan oleh seorang humas.
3. Untuk
mengetahui fungsi, peranan, dan tugas dari seorang humas.
4. Untuk
mengidentifikasi kendala/masalah apa yang dihadapi oleh humas di berbagai
bidang.
5. Untuk
memberikan solusi dari kendala yang dihadapi oleh humas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Humas
Humas
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang berencana yang menyengkut
i’tikad baik, rasa simpati, saling mengerti untuk memperoleh pengakuan
penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media
massa) untuk mencapai kemanfatan dan kesepakatan bersama. Humas (PR) merupakan sebuah seni
sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan
konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan
melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik
institusi maupun lembaga tersebut serta masyarakat yang terkait.
Dengan
demikian humas seharus selalu mengetahui latar belakang dari suatu kebijakan
dan keputusan yang diambil oleh pihak pimpinan. Orang humas dituntut mempunyai
kemampuan dalam mengamati dan menganalisa persoalan, berkepribadian menarik dan
mampu
mempengaruhi pendapat umum, menjalin kerjasama dan dapat dipercaya serta bisa menjalin hubungan baik dengan pihak lain.
mempengaruhi pendapat umum, menjalin kerjasama dan dapat dipercaya serta bisa menjalin hubungan baik dengan pihak lain.
B.
Kegiatan-kegiatan
Humas
Kegitan humas pada hakikatnya adalah kegiatan
berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi,verbal maupun
nonverbal.Kegiatan komunikasi verbal,sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari
menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi,menulis
untuk pers (press release),membuat rekomendasi dan sebagainya.Sedangkan verbal
lisan antara lain jumpa pers, guest guide/open huose, announcer, presenter, desk
informations dan sebagainya. Kegiatan komunikasi nonverbal
meliputi penyelenggaraan pameran, seminar, special event, riset/peneliian, pers
kliping dan sebagainya.
Kegiatan terbesar humas adalah
menulis,editing,media relations,special
event,berbicara,produksi,riset,programming dan konsultasi.Sedangkan penggunaan
kegiatan yang menggunakan wakti terbesar adalah untuk koordinasi,perencanaan
dan negosiasi.
Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi:
§ customer relations seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar, maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan
dengan konsumen.
§ Employee relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan
bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
§ Community relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak
yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili,
menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan
komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
§ Government relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan
pemerintah.
§ Media Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karena kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik
dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang
dirugikan.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
humas adalah:
Ø Menyalahgunakan kepercayaan, seperti membocorkan
rahasia, korupsi dll.
Ø Memberikan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, yang sumbernya tidak jelas
dan tidak dapat dicek.
Ø Mengadakan kerja sama dengan individu atau
kelompok yang dapat merugikan individu-individu lainnya, baik dari segi moral
maupun segi lainnya.
Ø Tidak menggunakan
metode-metode, cara-cara, teknik-teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan
seorang atau orang akan kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai respon
terhadap tindakan-tindakan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
C. Fungsi, Peranan, Serta Tugas Humas
§ Fungsi Humas:
Dalam buku Public Relations teori dan
praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi Humas yaitu :
1. Fungsi Konstruktif
Dianalogikan sebagai “penata jalan”. Jadi, humas
merupakan “garda” terdepan yang dibelakangnya terdiri dari “rombongan”
tujuan-tujuan perusahaan. Dalam hal ini Humas mempersiapkan mental publik
untuk menerima kebijakan organisasi dan mengetahui kepentingan publik, mengevaluasi
perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, menyiapkan
prakondisi untuk mencapai saling pengertian, percaya dan saling
membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang diwakilinya.
2. Fungsi Korektif
Berperan sebagai pemadam kebakaran, yakni apabila
sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah atau krisis dengan
publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi
terselesaikannya masalah tersebut.
§ Peranan
Seorang Humas
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni
peranan manajerial yang dikenal dengan peranan di tingkat messo (manajemen) dan peranan teknis (Technician Communication). Peranan dalam tingkat
messo dapat diuraikan menjadi
3 peranan, yakni expert pereciber communication, problem
solving process facilitator dan communicatoin facilitator. Berikut adalah penjelasan dari peranan seoraang Humas:
Ø Peranan manajerial, meliputi:
v Expert pereciber communication.
Yaitu petugas Humas di anggap
sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/organisasi. Hubungan
mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
v Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau
dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak
memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
v Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau
jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah
bila ada misscommunication.
Ø Technician Communication yaitu petugas humas
dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan layanan di
bidang humas.
§ Tugas
Humas
Ada 3 tugas humas dalam organisasi
yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas yakni :
·
Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan
perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan
kebijakan organisasi.
·
Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
·
Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,khususnya yang
berkaitan dengan publik.
D. Hambatan Yang di Hadapi Oleh Humas
Dalam
menjalankan tugasnya, Humas juga memiliki berbagai macam kendala. Berbagai kendala
yang dihadapi oleh Humas di berbagai bidang diantaranya adalah:
Ø Bidang
pendidikan
a.
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang
pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana harusnya
pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun
b.
Kurangnya komunikasi antara warga
sekolah dan warga masyarakat, sehingga tercipta komunikasi satu arah antara
sekolah dan warga masyarakat/ wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak tahu
keinginan masyrakatnya tetapi memaksakan keinginanannya pada masyarakat/ wali
murid yang pada saat itu hanya terlibat pada aspek pembiayaan saja.
Ø Bidang
industry:
a.
Kurangnya pemahaman seorang humas mengenai adat-istiadat,
norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di lingkungan
sekitar. Tidak sensitif terhadap kehidupan masyarakat sekitar mampu menimbulkan
konflik dengan penduduk sekitar.
b.
tidak ada Semangat masyarakat untuk mau
membangun daerah sehingga mempersulit perkembangan suatu industry.
Ø Bidang
pemerintahan:
a.
Kurangnya pengenalan pemerintah terhadap masyarakat
sehingga pemerintah tidak dapat mengontrol isu-isu negative yang berkembang di
masyarakat mengenai pemerintah. Ini merupakan salah-satu hambatan kerja bagi
seorang Humas.
b.
Kurangnya media masa dalam suatu kalangan
masyarakat sehingga seorang humas kurang maksimal dalam menyampaikan suatu
informasi dari pemerintah terhadap masyarakat.
E. Solusi Untuk Kendala Bagi Seorang
Humas
Adapun
beberapa solusi bagi kendala-kendala yang telah dijelaskan sebelumnya adalah
sebagai berikut:
Ø Bidang
pendidikan:
1. Seorang
Humas pada bidang pendidikan harus memberikan informasi yang terpadu kepada
masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui seluruh program-program yang di
adakan oleh sekolah.
2. Membuat
kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat
secara terus menerus, sehingga masyarakat tidak akan beranggapan bahawa mereka
hanya dibutuhkan pada saat pembiayaan saja.
3. Setiap
program yang diadakan oleh seorang humas di sebuah sekolah harus menyesuaikan
karakteristik masyarakat dengan cara mengkonsultasikan dengan tokoh masyarakat.
Ø Bidang
industry:
1. Sebelum
membangun dan menjalankan kegiatan industri sebaiknya seorang humas patut
mempelajari mengenai kebudayaan masyarakat sekitarnya seperti adat-istiadat,
norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di lingkungan sekitar
sehingga tidak menimbulkan konflik dengan penduduk sekitar.
2. Seorang
humas harus mampu menjelaskan kepada masyarakat bahwa dengan hadirnya suatu
industry di lingkungan mereka akan memberikan banyak dampak yang positif bagi
masyarakat dan daerahnya sehingga dapat menimbulkan Semangat masyarakat untuk
mau membangun daerahnya. Hal ini dapat membuat masyarakat beradaptasi dengan
pembangunan industry yang akan mendukung suksesnya sebuah industry.
Ø Bidang
pemerintahan:
1. Seorang
humas harus membuat program kegiatan yang membuat pemerintah terlibat kontak
langsung dengan publiknya sehingga menciptakan hubungan yang baik (merakyat)
dengan masyarakatnya.
2. Humas
harus memanfaatkan seluruh media masa yang ada di kalangan masyarakat dalam
menyampaikan informasi dari pemerintah sehingga masyarakat dapat mengatahuai
lebih luas kegiatan apa saja yang dilakukan pemerintah sehingga menciptakan
image keterbukaan antara masyarakat dengan pemerintah. Selain itu, humas juga harus
menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pemilik media massa untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas,
penulis menyimpulkan bahwa Humas merupakan suatu kegiatan usaha yang berencana
yang menyengkut i’tikad baik, rasa simpati, saling mengerti untuk memperoleh
pengakuan penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana
lain (media massa) untuk mencapai kemanfatan dan kesepakatan bersama dan
seorang humas juga dituntut untuk harus bisa menyelesaikan segala bentuk
masalah/kendala yang di hadapinya sehingga bisa memberikan solusi yang terbaik.
B.
Saran
Adapun
saran yang dapat penulis berikan yaitu bagi suatu perusahaan atau suatu
lembaga, harus menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh seorang humas
agar bisa menyelesaikan segala masalah/kendala yang di hadapinya.