Translate

Minggu, 07 Juni 2015

TENTANG HUMAS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya. Public relation atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama, public relations merupaka suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya. Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan baik , padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.
Pendekatan public relations memang tidak harus dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode komunikasi oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai metode komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya public relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota masih diperlukan. Selain dua pendekatan itu, masih dimungkinkan pendekatan ketiga yakni peran humas dirangkap top manager atau perangkat pemerintah lain. Kemungkinan lainnya, pemerintah mempekerjakan konsultan jasa di bidang public relations yang berada di luar struktur pemerintahan, terus-menerus atau secara insidental.
Dalam era ini humas sebagai salah satu fungsi manajemen dalam lingkungan pemerintah kabupaten atau kota perlu tetap dipertahankan bahkan harus ditingkatkan perannya. Peningkatan perannya dengan jalan memperbarui dan menyesuaikan konsep humas pemerintah yang selama ini kita kenal, dan menerapkan konsep public relations dalam manajemen modern selaras tuntutan dan tantangan era Orde Reformasi, era Masyarakat Informasi dan era Otonomi Daerah.
B.     Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Jelaskan pengertian dari Humas?
2.      Kegiatan-kegiatan apa saja yang di lakukan oleh seorang Humas?
3.      Apa fungsi, peranan, dan tugas dari seorang Humas?
4.      Kendala apa saja yang dihadapi oleh humas di berbagai bidang?
5.      Apa solusi dari kendala yang dihadapi oleh Humas?
C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari humas.
2.      Untuk mengetahuikegiatan apa saja yang dilakukan oleh seorang humas.
3.      Untuk mengetahui fungsi, peranan, dan tugas dari seorang humas.
4.      Untuk mengidentifikasi kendala/masalah apa yang dihadapi oleh humas di berbagai bidang.
5.      Untuk memberikan solusi dari kendala yang dihadapi oleh humas.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Humas
Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang berencana yang menyengkut i’tikad baik, rasa simpati, saling mengerti untuk memperoleh pengakuan penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfatan dan kesepakatan bersama. Humas (PR) merupakan sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut serta  masyarakat yang terkait.
Dengan demikian humas seharus selalu mengetahui latar belakang dari suatu kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pihak pimpinan. Orang humas dituntut mempunyai kemampuan dalam mengamati dan menganalisa persoalan, berkepribadian menarik dan mampu
mempengaruhi pendapat umum, menjalin kerjasama dan dapat dipercaya serta bisa menjalin hubungan baik dengan pihak lain.
B.     Kegiatan-kegiatan Humas
Kegitan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi,verbal maupun nonverbal.Kegiatan komunikasi verbal,sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi,menulis untuk pers (press release),membuat rekomendasi dan sebagainya.Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers, guest guide/open huose, announcer, presenter, desk informations dan sebagainya. Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran, seminar, special event, riset/peneliian, pers kliping dan sebagainya.
Kegiatan terbesar humas adalah menulis,editing,media relations,special event,berbicara,produksi,riset,programming dan konsultasi.Sedangkan penggunaan kegiatan yang menggunakan wakti terbesar adalah untuk koordinasi,perencanaan dan negosiasi.
Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi:
§  customer relations seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar, maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen.
§  Employee relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
§  Community relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
§  Government relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.
§  Media Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karena kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang dirugikan.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang humas adalah:
Ø  Menyalahgunakan kepercayaan, seperti membocorkan rahasia, korupsi dll.
Ø  Memberikan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, yang sumbernya tidak jelas dan tidak dapat dicek.
Ø  Mengadakan kerja sama dengan individu atau kelompok yang dapat merugikan individu-individu lainnya, baik dari segi moral maupun segi lainnya.
Ø  Tidak menggunakan metode-metode, cara-cara, teknik-teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan seorang atau orang akan kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai respon terhadap tindakan-tindakan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
C.    Fungsi, Peranan, Serta Tugas Humas
§  Fungsi Humas:
Dalam buku Public Relations teori dan praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi Humas yaitu :
1. Fungsi Konstruktif
Dianalogikan sebagaipenata jalan. Jadi, humas merupakan “garda” terdepan yang dibelakangnya terdiri dari “rombongan” tujuan-tujuan perusahaan. Dalam hal ini Humas   mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi dan mengetahui kepentingan publik, mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian, percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang diwakilinya.
2. Fungsi Korektif
Berperan sebagai pemadam kebakaran, yakni apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah atau krisis dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
§  Peranan Seorang Humas
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial yang dikenal dengan peranan di tingkat messo (manajemen) dan peranan teknis (Technician Communication). Peranan dalam tingkat messo dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yakni expert pereciber communication, problem solving process facilitator dan communicatoin facilitator. Berikut adalah penjelasan dari peranan seoraang Humas:
Ø  Peranan manajerial, meliputi:
v  Expert pereciber communication.
Yaitu petugas Humas di anggap sebagai orang  yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
v  Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
v  Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication.
Ø  Technician Communication yaitu petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan layanan di bidang humas.
§  Tugas Humas
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas yakni :
·         Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.
·         Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
·         Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan dengan publik.
D.    Hambatan Yang di Hadapi Oleh Humas
Dalam menjalankan tugasnya, Humas juga memiliki berbagai macam kendala. Berbagai kendala yang dihadapi oleh Humas di berbagai bidang diantaranya adalah:
Ø  Bidang pendidikan
a.       Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana harusnya pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun
b.      Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan warga masyarakat, sehingga tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan warga masyarakat/ wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan masyrakatnya tetapi memaksakan keinginanannya pada masyarakat/ wali murid yang pada saat itu hanya terlibat pada aspek pembiayaan saja.
Ø  Bidang industry:
a.       Kurangnya pemahaman seorang humas mengenai adat-istiadat, norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di lingkungan sekitar. Tidak sensitif terhadap kehidupan masyarakat sekitar mampu menimbulkan konflik dengan penduduk sekitar.
b.      tidak ada Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah sehingga mempersulit perkembangan suatu industry.
Ø  Bidang pemerintahan:
a.       Kurangnya pengenalan pemerintah terhadap masyarakat sehingga pemerintah tidak dapat mengontrol isu-isu negative yang berkembang di masyarakat mengenai pemerintah. Ini merupakan salah-satu hambatan kerja bagi seorang Humas.
b.      Kurangnya media masa dalam suatu kalangan masyarakat sehingga seorang humas kurang maksimal dalam menyampaikan suatu informasi dari pemerintah terhadap masyarakat.
E.     Solusi Untuk Kendala Bagi Seorang Humas
Adapun beberapa solusi bagi kendala-kendala yang telah dijelaskan sebelumnya adalah sebagai berikut:
Ø  Bidang pendidikan:
1.      Seorang Humas pada bidang pendidikan harus memberikan informasi yang terpadu kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui seluruh program-program yang di adakan oleh sekolah.
2.      Membuat kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat secara terus menerus, sehingga masyarakat tidak akan beranggapan bahawa mereka hanya dibutuhkan pada saat pembiayaan saja.
3.      Setiap program yang diadakan oleh seorang humas di sebuah sekolah harus menyesuaikan karakteristik masyarakat dengan cara mengkonsultasikan dengan tokoh masyarakat.
Ø  Bidang industry:
1.      Sebelum membangun dan menjalankan kegiatan industri sebaiknya seorang humas patut mempelajari mengenai kebudayaan masyarakat sekitarnya seperti adat-istiadat, norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di lingkungan sekitar sehingga tidak menimbulkan konflik dengan penduduk sekitar.
2.      Seorang humas harus mampu menjelaskan kepada masyarakat bahwa dengan hadirnya suatu industry di lingkungan mereka akan memberikan banyak dampak yang positif bagi masyarakat dan daerahnya sehingga dapat menimbulkan Semangat masyarakat untuk mau membangun daerahnya. Hal ini dapat membuat masyarakat beradaptasi dengan pembangunan industry yang akan mendukung suksesnya sebuah industry.
Ø  Bidang pemerintahan:
1.      Seorang humas harus membuat program kegiatan yang membuat pemerintah terlibat kontak langsung dengan publiknya sehingga menciptakan hubungan yang baik (merakyat) dengan masyarakatnya.
2.      Humas harus memanfaatkan seluruh media masa yang ada di kalangan masyarakat dalam menyampaikan informasi dari pemerintah sehingga masyarakat dapat mengatahuai lebih luas kegiatan apa saja yang dilakukan pemerintah sehingga menciptakan image keterbukaan antara masyarakat dengan pemerintah. Selain itu, humas juga harus menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pemilik media massa untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa Humas merupakan suatu kegiatan usaha yang berencana yang menyengkut i’tikad baik, rasa simpati, saling mengerti untuk memperoleh pengakuan penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfatan dan kesepakatan bersama dan seorang humas juga dituntut untuk harus bisa menyelesaikan segala bentuk masalah/kendala yang di hadapinya sehingga bisa memberikan solusi yang terbaik.
B.     Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu bagi suatu perusahaan atau suatu lembaga, harus menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh seorang humas agar bisa menyelesaikan segala masalah/kendala yang di hadapinya.